Nyamuk tidak menularkan HIV

Bukti yang dimiliki kalangan ilmuwan menunjukkan ada tiga macam bukti bahwa nyamuk tidak menularkan HIV. Pertama adalah data epidemiologis dari hasil studi wabah AIDS. Salah satu contohnya adalah di Afrika sub Sahara, dimana terdapat banyak sekali nyamuk. Ditempat ini anak-anak kecil yang bermain diluar, yang paling sering digigit nyamuk, merupakan kelompok yang tidak terinfeksi HIV. Wabah AIDS terjadi pada kelompok yang aktif secara seksual dan bayi-bayi yang baru lahir, kecuali pada kasus-kasus yang melibatkan transfusi darah.Nyamuk juga tidak bisa menjadi perantara biologis HIV. Virus HIV tidak tumbuh didalam sel-sel tubuh nyamuk, dan komponen siklus hidup perantara biologis virus HIV tidak ada didalam sel-sel nyamuk. Berlawanan dengan malaria misalnya, yang siklus hidupnya tergantung pada nyamuk. Virus HIV tidak bisa tumbuh diluar sel, dan jika virus ini tidak menginfeksi sel nyamuk, virus HIV tidak dapat menggunakan nyamuk sebagai inang biologisnya.
Bagaimana dengan penularan mekanis, dimana sedikit darah dari orang yang terinfeksi HIV dapat berpindah-pindah kepada orang yang digigit nyamuk berikutnya? Ahli-ahli epidemiologis menyatakan bahwa jumlah darah yang diperlukan untuk menularkan HIV melalui batang jarum adalah sekitar sepersepuluh milliliter. Jumlah yang cukup besar jika dibandingkan dengan ukuran alat penghisap nyamuk dan jumlah darah yang dapat terbawa alat penghisap tersebut dari satu gigitan berikutnya. Akan diperlukan ribuan nyamuk yang bersama-sama sekaligus menggigit untuk mengirimkan jumlah darah yang diperlukan sehingga virus dapat melewati.

0 comments:

Post a Comment