Itu merupakan puncak kekesalan pemain terbaik dunia 2008 tersebut. Sebelumnya, dia sempat meludah ke arah kamera yang terus mengambil gambarnya secara close up, tepat setelah wasit Hector Baldassi meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir. Insiden itu sedang diselidiki oleh FIFA. Jika terbukti ada unsur kesengajaan, bukan tidak mungkin mantan winger Manchester United itu mendapat hukuman.Ronaldo tidak ikut dalam konferensi pers resmi. Tapi, dia mengeluarkan pernyataan di website pribadinya. Di situ, dia menjelaskan bahwa ulahnya di lapangan hanyalah emosi sesaat. Menurut dia, itu perasaan yang sangat wajar dan manusiawi. Apalagi, dalam PD kali ini dia bertindak sebagai kapten Seleccao das Quinas, sebutan Portugal. Dia mestinya mampu mengangkat mental tim ketika sedang tertinggal.
Faktanya, dia sendiri frustrasi berat akibat tidak bisa berkutik. Alih-alih menjadi kreator serangan, pergerakannya dimatikan oleh rekannya sendiri di Real Madrid, defender Sergio Ramos. Sekali dapat kesempatan lolos, dia sudah berhadapan dengan duet palang pintu tangguh Barcelona, Gerrard Pique dan Carlos Puyol.”Saya merasa jadi orang yang rusak. Saya sangat frustrasi, kesedihan saya tidak bisa dibayangkan. Pokoknya kacau balau,” ungkap Ronaldo, sebagaimana dilansir AFP. ”Waktu saya bilang ke wartawan itu untuk bertanya langsung penyebab kekalahan kami kepada Queiroz, itu karena pelatih yang tampil di sesi konferensi pers resmi. Saya tidak dalam posisi untuk menjelaskan apa yang terjadi,” jelasnya.
”Saya hanya manusia biasa. Dan seperti orang lain, saya merasa hancur. Saya adalah kapten Portugal, dan saya selalu beranggapan bahwa kegagalan ini tanggung jawab saya,” pungkas winger yang sudah masuk timnas Portugal sejak PD 2006 Jerman itu. (na/jpnn)
0 comments:
Post a Comment